Lokasi Anda saat ini adalah:Harum Energy > Otomotif
Pameran Budaya Visual Indis Kuatkan Kotabaru Heritage
Harum Energy2024-12-07 09:59:27【Otomotif】1rakyat jam tangan
Perkenalansitus slot server luar negeriMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,GONDOKUSUMAN- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan menggelar pameran budaya visual Ko shanghai live draw
GONDOKUSUMAN- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan menggelar pameran budaya visual Kotabaru Indis shanghai live drawAbad XX di Omah Kotabaru pada 9-13 Oktober 2023. Pameran tersebut menjadi salah satu upaya Pemkot Yogyakarta untuk memperkuat Kotabaru Heritage atau kawasan cagar budaya.
“Jadi ini merupakan salah satu kegiatan untuk merespon apa yang sudah kita kuatkan terkait dengan Kotabaru Heritage. Ini salah satu bagian memperkuat Kotabaru sebagai alternatif yang kita kembangkan di Kota Yogyakarta, khususnya di kawasan cagar budaya,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti saat pembukaan pameran budaya visual Kotabaru Indis Abad XX di Omah Kotabaru, Senin (9/10/2023).
Dia menjelaskan kawasan cagar budaya Kotabaru yang mempunyai keunikan yakni kawasan Indis. Kemudian akan diperkuat branding Kotabaru dengan konsep malam hari, premium, garden city dan heritage. Sesuai dengan potensi yang ada di Kotabaru maka akan dikuatkan dan dikembangkan
“Pameran ini juga salah satu cara untuk mempromosikan Kotabaru dengan memvisualisasikan maupun menarasikan bagaimana Kotabaru yang punya sejarah dan latar belakang budaya dengan dinamikanya,” paparnya.
Pameran Budaya Visual Kotabaru Indis abad XX mengusung tema meringkus budaya Indis dan Jawa dalam satu ruang. Pameran menampilkan bangunan cagar budaya berarsitektur Indis-Jawa Omah Kotabaru sebagai tempat pameran, foto pemilik awal rumah, benda-benda terkait perkembangan sosial budaya Indis-Jawa seperti kain batik dan baju kebaya, peralatan makan dan minum, lukisan dan buku. Pameran itu terbuka untuk umum dan gratis.
“Ini yang kemudian kita visualisasikan. Apa-apa saja perkembangan sosial budaya dan kesejarahannya, khususnya di Kotabaru yang kita buat pameran ini. Salah satunya justru venue (pameran) tempat ini adalah representasi dari Kotabaru sebagai kawasan Indis yang punya sejarah dan latar belakang budaya dan masih eksis sampai hari ini. Bangunan ini salah satu ciri khas Kotabaru yang punya fasad Indis,” jelas Yetti.
Omah Kotabaru itu awalnya diduga dihuni para pekerja kelas atas pabrik-pabrik gula di Yogyakarta. Namun kedatangan Jepang pada tahun 1942 memaksa mereka meninggalkan kediamannya. Jepang lalu menjual aset rumah itu kepada bumiputera dan bangsawan-bangsawan Jawa. Raden Ngabehi Prajapangarsa kerabat dari Kraton Surakarta menjadi pemilik beberapa rumah di Kotabaru, salah satunya Omah Kotabaru. Kini rumah itu ditempati oleh cucu atau generasi ketiga dari Raden Ngabehi Prajapangarsa bernama Chandra Lukitasari .
Sementara itu Sekretaris Daerah Pemkot Yogyakarta, Aman Yuriadiaya mengapresiasi kepada semua pihak yang bekerja sama menghadirkan pemeran itu. Menurutnya untuk membangun branding Kotabaru ada dua hal yaitu bagaimana secara optimal menghasilkan konsolidasi event yang premium atau berkelas. Kedua, melakukan konsolidasi antar titik bangunan cagar budaya untuk berbagai aktivitas yang menjadi satu kesatuan dengan karakter masing-masing. Di kawasan cagar budaya Kotabaru ada sekitar 60 bangunan cagar budaya.
“Jadi tidak hanya berhenti di pameran ini saja. Tapi kita dorong agar event-event semakin bertumbuh di Kotabaru. Tapi event harus yang premium, oleh karenanya butuh kuratorial yag optimal. Pameran ini sudah melalui proses kuratorial sehingga sudah memenuhi standar yang kita harapkan. Saya juga ingin mengajak seluruh pemangku kepentingan bagaimana mengkonsolidasikan aktivitas permanen sesuai karakter masing-masing agar Kotabaru Heritage menjadi sebuah kenyataan di Kota Yogyakarta,” pungkas Aman.(Tri)
Besar!(772)
Artikel sebelumnya: Evaluasi SAKIP dan Reformasi Birokrasi, Kota Yogya Jadi Pilot Project Pengentasan Kemiskinan
Artikel selanjutnya: Perkuatan Kerukunan Beragama Lewat Seni dan Budaya
Berita terkait
- Cegah Penyebaran COVID19, Satpol PP lakukan Patroli
- Pelestarian Budaya Mitoni Sesuaikan Perkembangan Zaman
- Aksi Donor Darah Semarakkan Peringatan Hari Kesehatan Nasional
- Karya Siswa SMP 12 Juarai Anugerah Inovasi dan Penelitian Kota Yogya
- Wakil Walikota Yogyakarta Ikuti ANPK via Daring
- Ganti Lampu PJU Pakai LED, Pemkot Yogya Hemat Biaya Listrik
- Wujudkan Keluarga Sehat PUS, Kelurahan Gedongkiwo Percontohan Nasional
- Transformasi Layanan Kesehatan Kota Yogya untuk Indonesia Maju
- Berdayakan UMKM Agar Bisa Akses Ekonomi Malioboro
- Kotagede Mencari Bakat Tumbuhkan Kecintaan Seni Budaya
Berita hangat
Rekomendasi berita
Hadapi Revolusi Industri 4.0, Koperasi diharapkan Mampu Beradaptasi
Pentingnya Toleransi Dalam Keberagaman Warga Yogya
Giat Bina Pelajar Cegah Potensi Kenakalan Remaja di Kota Yogya
Festival Srawung Kampung Eratkan Kerukunan Warga
Pasar Berkah Cokrodiningratan Gerakkan Ekonomi Warga
Parlemen Pelajar Ajak Siswa Dalami Fungsi Legislatif
Berkreasi dengan Lurik, Pedagang Pasar Tampil di BRIngharjo Fashion Day
Ombudsman Beri Penghargaan Penilaian Kepatuhan Perangkat Daerah di Kota Yogya