Lokasi Anda saat ini adalah:Harum Energy > IKN
Gali Kembali Sumber Daya dan Nilai Amanat 5 September 2023
Harum Energy2024-10-10 15:26:52【IKN】6rakyat jam tangan
Perkenalanarti mimpi dikejar babi menurut primbon jawaMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif, MANTRIJERON- Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak masyarakat untuk menggali kembali sumber daya yang rekap macau
MANTRIJERON- Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak masyarakat untuk menggali kembali sumber daya yang berkontribusi dan nilai-nilai dalam amanat 5 September 1945 sebagai embrio keistimewaan DIY. Terutama sumber daya yang berkontribusi bagi kepentingan Republik Indonesia dan keistimewaan DIY. Generasi penerus diharapkan berperan dengan melestarikan kebudayaan Yogyakarta.
Menurut Sekretaris rekap macauDaerah Pemkot Yogyakarta, Aman Yuriadijaya peletak pondasi yang sangat ideal dari keistimewaan Yogyakarta adalah amanat 5 September. Dalam amanat itu menunjukkan sebuah pengakuan keberadaan Republik Indonesia dan kontribusi Yogyakarta. Aman menilai dalam membaca amanat itu maka perlu digali ekosistem yang memberikan kontribusi pada keistimewaan Yogyakarta. Namun tujuannya tetap memberikan kepentingan bagi Republik Indonesia.
“Sumber daya yang memberikan kontribusi bagi kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tergambarkan pada amanat 5 September perlu kembali dimunculkan. Digali agar kita mengerti tentang seberapa banyak, seberapa hal yang dikontribusikan,” kata Aman dalam talkshow Refleksi Amanat 5 September 2023 dan Malam Apresiasi Keistimewaan Babad Siti Kemantren di Hotel Alana Malioboro, Selasa (5/9/2023).
Aman mengatakan, setelah menggali sumber daya dan ekosistem yang berkontribusi dalam Amanat 5 September, maka akan mendapat nilai-nilainya. Nilai-nilai itu patut dikontekstualisasikan dengan kekinian yang dibutuhkan bagi kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada masa sekarang. Oleh sebab itu Pemkot Yogyakarta memperingati keistimewaan Yogyakarta lewat pameran Intro Living Museum di tingkat kemantren pada 26 Agustus - 2 September 2023.
“Intro Living Museum menjadi bagian yang sangat kita ingin terjemahkan. Itu bukan urusan semata-mata Pemerintah Kota Yogyakarta, tapi urusan seluruh masyarakat. Maka kemudian tergambarkan pada 14 kemantren yang masing masing pasti ada pembeda di dalam memberikan konfigurasi kontribusinya,” terangnya.
Pihaknya berharap dalam konteks mengabadikan embrional amanat 5 September yang diwujudkan dalam bentuk Intro Living Museum tidak hanya berhenti tahun ini. Tetapi berkelanjutan agar dapat diterjemahkan lebih lanjut pada kontekstualisasi zaman dan atas komitmen seluruh pemangku kepentingan.
Sedangkan Sejarawan UGM. Prof Bambang Purwanto menyampaikan harus kembali pada esensi dasar 5 September itu. Dia menyebut kata kunci Amanat 5 September adalah pengintegrasian dari dunia Mataram ke dalam Indonesia. Sikap Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang memprioritaskan semangat Indonesia tapi tetap memberikan ruang keberlanjutan eksistensi Yogyakarta. “Itu menjadi kata kunci utama dengan memberi ruang bagi keberlanjutan eksistensi diri yang sudah terbentuk sebelumnya,” ujar Bambang,
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti menyatakan Amanat 5 September merupakan embrio dari lahirnya keistimewaan Yogyakarta Kemudian diakomodasi menjadi undang undang keistimewaan DIY nomor 13 tahun 2012. Oleh sebab itu menjadi tanggung jawab bersama untuk mengemban amanah dalam membangun atau memaknai keistimewaan. Kraton dan Pakualam sebagai sentral dan wilayah lainya berperan sebagai penyangga.
“Dalam momentum menjiwai spirit amanat 5 September sebagai embrio keistimewaan peran kita sebagai generasi penerus adalah nguri-nguri kebudayaan Yogya. Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan ke depannya sehingga karakter Yogyakarta sebagai salah satu kota budaya yang kaya akan potensi baik itu sejarah heritage adat dan tradisi tetap terjaga,” tutur Yetti.
Dia menjelaskan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta mengajak semua elemen masyarakat kemantren, kampus dan komunitas melalui pameran Intro Living Museum peringatan keistimewaan Yogyakarta di tingkat kemantren. Masyarakat diajak terjun langsung menggali dan memvisualkan potensi yang menjadi ikon serta menerjemahkan makna keistimewaan Yogyakarta di wilayah masing-masing.
Sebagai bentuk apresiasi Pemkot Yogyakarta memberikan penghargaan kepada 8 kemantren berdasarkan penilaian terhadap pameran Intro Living Museum. Adapun juara terbaik pertama adalah Kemantren Kotagede dan juara kedua Kemantren Pakualaman. Sedangkan harapan I pertama Kemantren Gondokusuman, harapan I kedua Wirobrajan dan harapan I ketiga Gondomanan. Untuk harapan II pertama Kemantren Mergansan, harapan II kedua Mantrijeron dan Harapan II ketiga Danurejan.(Tri)
Besar!(255)
Artikel sebelumnya: Kustomfest 2020 Bukti Anak Muda Tak Berdiam Diri Saat Pandemi
Artikel selanjutnya: Abdi Dalem Benteng Penyangga Budaya
Berita terkait
- Pemkot Yogya Gencarkan Vaksinasi Hasil Penyisiran Data
- Komitmen Pengelola Dukung Kesuksesan Kampung Wisata
- BPBD Yogya Ingatkan Warga Waspadai Cuaca Ekstrem
- Wawali Pantau Pendistribusian BST 2021
- Pemkot Yogya Dukung Pejabat Fungsional Kembangkan Karir
- QUAT-in Aja Ride Kuatkan Transaksi Digital di Kota Yogya
- Penguatan Seni Budaya Mendukung Destinasi Wisata
- PDAM Tirtamarta Raih Top Bumd Award 2021
- Walikota Yogyakarta membuka kegiatan Ramadhan Masjid Diponegoro
- : MPP Kota Yogya Satu Tempat Sediakan Berbagai Layanan
Berita hangat
Rekomendasi berita
Pelaku Wisata Harus Kreatif Untuk Menarik Wisatawan Lokal
Rayakan HUT ke-265 Kota Yogya, Walikota Surakarta Kunjungi Pemkot
Pemkot Yogya Gencarkan Penuntasan Vaksinasi di Wilayah
Wakil Walikota lantik Pengurus Karang Taruna Kota Yogya
Dinas Dalduk KB Kota Yogya Berikan Fasilitas Rumah Data Kependudukan Rejowinangun
Bakesbangpol Perkuat FPK Kemantren di Kota Yogyakarta
Pemkot Yogya Giatkan Cek Surat Sehat Wisatawan
JSS Inovasi Digital Dukung e-Goverment Pemkot Yogya