Lokasi Anda saat ini adalah:Harum Energy > Lifestyle
Kelurahan Patehan Gelar Simulasi Upacara Adat Tetesan dan Taraban
Harum Energy2024-12-09 00:37:56【Lifestyle】7rakyat jam tangan
Perkenalanrumus hk jitu 100 persenMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta dan Kelurahan Patehan mengadakan Gelar Budaya “Simulasi Upacara Ad grandbet88 gacor
Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta dan Kelurahan Patehan mengadakan Gelar Budaya “Simulasi Upacara Adat Tetedan dan Taraban” yang merupakan salah satu upaya melestarikan kekayaan budaya yang digagas oleh Paguyuban Kesenian Kelurahan Patehan,grandbet88 gacor yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan Patehan, Senin (29/7).
Salah satu Pelaku Budaya Angger Sukisno mengatakan, Upacara Tradisi Tetesan adalah upacara sunatan bagi anak perempuan di Jawa atau lebih tepatnya membersihkan kewanitaan. Upacara ini diselenggarakan untuk menandai bahwa seorang anak perempuan sudah menginjak dewasa.
Salah satu ciri seorang anak perempuan menginjak dewasa beberapa prosesi yang harus dilalui. Sebelum prosesi dimulai, biasanya diadakan selamatan terlebih dahulu. Dalam selamatan ini ada beberapa uba rampe yang harus disiapkan, seperti buah-buahan dan tumpengan .
“Bedanya adalah kalau laki-laki di sunat kalau perempuan hanya dibersihkan saja sedangkan taraban upacara adat yang diadakan disaat menstruasi pertama kali. Ada sesajian sebagai harapan dari keluarga, didalamnya terdapat buah-buahan serta tumpeng,” ungkapnya.
Upacara adat tersebut merupakan sebuah prosesi adat agar perempuan terpancar auranya dengan berbagai harapan dengan adanya sesaji yang sudah disediakan. “Sedangkan untuk upacara taraban beberapa yang harus ada didalam prosesi acara seperti kloso atau tikar, daun kluweh serta daun alang-alang, dan dilanjutkan dengan siraman” katanya.
Lurah Kelurahan Patehan mengatakan, tahun lalu Kelurahan Patehan dinobatkan sebagai Rintisan Kelurahan Budaya. “Kelurahan Patehan dinobatkan sebagai Rintisan Kelurahan Budaya di tahun 2018, dan di tahun ini kita mengadakan Upacara Adat Tujuh Bulanan dan Tedak Siten, dan sekarang mengadakan Gelar Budaya Tetesan Dan Taraban, kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian adat dan budaya Yogyakarta,” katanya.
Selain itu kegiatan seperti ini diharapkan menambah ikatan anatara Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Kelurahan Patehan. “Kegiatan seperti ini untuk merangkul masyarakat kelurahan, masyarakat dan lembaga bisa bersama sama melaksanakan kegiatan seperti ini jadi tambah guyub, rukun, mesra dalam ikatan pemerintah dan masyarakat,” katanya.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, kegiatan tradisi tetesan dan taraban ini merupakan kegiatan yang harus dilestarikan sebagai bentuk peghormatan kepada pendahulu pendiri kampung dan para tokoh masyarakat sekaligus sebagai pelestarian budaya.
“Terlebih lagi Kelurahan Patehan yang merupakan kelurahan yang berada di lingkungan Keraton Yogyakarta sehingga kewajiban seluruh masyarakat untuk terus melestarikan tradisi dan kebudayaan Keraton sebagai-bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Heroe Poerwadi juga menyampaikan bahwa pengetahuan budaya, adat istiadat, dan tradisi, memang penting diberikan ke anak-anak lebih dini, karena mereka mempunyai tanggung jawab untuk menjaga diri sendiri.
"Walaupun di sekolah sekarang juga diberikan pengetahuan tentang reproduksi, pengetahuan tentang budaya seperti ini juga harus tetap dilestarikan dan diimbangi dengan pengetahuan tentang apa yang terjadi di dalam dirinya."ungkapnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Yogyakarta mendukung kegiatan pelestarian adat dan budaya di wilayah Kelurahan Patehan agar terus dilestarikan dan menginspirasi untuk kelurahan dan kecamatan di wilayah Kota Yogyakarta.
“Harapannya Gelar Budaya ini dapat meningkatkan kerukunan, kemakmuran, dan kesejahteraan masyarakat Patehan, serta semakin menyatu dalam setiap denyut nadi kehidupan dan saling menghormati dalam kebersamaan dan perdamaian,” ungkapnya.
Gelar budaya ini diharapkan mampu menjadi daya tarik wisatawan bagi Kelurahan Patehan, sehingga Predikat Kota Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata Berbasis Budaya akan semakin kuat dan memberikan nilai-nilai budaya adiluhung yang selalu di junjung tinggi. (Hes)
Besar!(21)
Artikel sebelumnya: Meriahkan PORDA XV DIY, Gondokusuman gelar Gondokusuman Cup
Artikel selanjutnya: Walikota Yogya Lantik Dewan Pengawasan PD Jogjatama Vishesha
Berita terkait
- Kotagede Luncurkan Keluar Bersama Daftar 1 Dapat 5
- Program Unggulan Hantarkan Tegal Panggung Melaju Ke Tingkat Provinsi Lomba Kelurahan
- Pentingnya Perlindungan dan Pengelolaan Data dan Informasi JKS
- Pakuncen Maju Enam Besar Nasional Lomba UP2K PKK
- Masuki Purna Tugas, Inspektur Kota Yogya Tetap Jalin Silaturahmi
- 16 Peserta Paskibraka Kota Yogyakarta, Maju Tingkat Nasional dan Provinsi DIY
- Walikota Pantau USBN
- Wakil Walikota Bersepeda Bersama Ribuan Warga Jogja
- PPPK Diharapkan Beri Kontribusi dan Inovasi untuk Pemkot Yogya
- Penghargaan Dekranasda Dekoya Awards 2019
Berita hangat
Rekomendasi berita
Pemkot Yogya Apresiasi Gelaran Seni Budaya di Destinasi Wisata
Wawali Ajak Mahasiswa Manfaatkan Peluang Revolusi Industri 4.0
Wahyu Kirto Laksono Raih Hadiah Hut Jogja 58
Menginjak Usia Tiga Tahun, RS Pratama Diharapkan Menjadi Simbol Pelayanan Prima Masyarakat
Memasuki Musim Hujan, Warga Diminta Perhatikan Lingkungan Sekitar
Wawali Ajak Mahasiswa Manfaatkan Peluang Revolusi Industri 4.0
Wakil Walikota Cup II, Selain Pelestarian Satwa Juga Sebagai Upaya Membuka Potensi Ekonomi Kreatif Berbasis Hobi
Membanggakan, PKK Kelurahan Pringgokusuman Raih Pakarti Madya 2019