Lokasi Anda saat ini adalah:Harum Energy > News

Wakil Walikota Tutup Pesantren Dhuafa Masjid Pangeran Diponegoro Balaikota

Harum Energy2024-10-06 03:30:26【News】3rakyat jam tangan

Perkenalanklasemen egypt premier leagueMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Jum,at, 31 Mei 2019 bertempat di Masjid Pangeran Diponegoro diselenggarakan  Penutupan Pesantren Dhu susunan pemain lazio vs ac milan

Jum,susunan pemain lazio vs ac milanat, 31 Mei 2019 bertempat di Masjid Pangeran Diponegoro diselenggarakan  Penutupan Pesantren Dhuafa Ramadhan 1440 H dan Silaturahim Jamaah Masjid Pangeran Diponegoro.

Kegiatan yang diprakasai oleh BAZNAS Kota Yogyakarta. Menurut Syamsul A., ketua penyelenggara bahwa kegiatan BAZNAS Kota untuk tahun ini ada 12 kegiatan, antara lain, Madrasah Al Qur’an berbasis OPD, Bisharoh dan bingkisan penjaga Masjid kurang mampu, Bisharoh dan bingkisan kaum Rois, Bisharoh dan bingkisan penggali makam, Pesantren Ramadhan Dhuafa, Pesantren Ramadhan TNI – POLRI, Safari Ramadhan Kecamatan dan kelurahan, Tebar takjil Ramadhan, Gerai Ramadhan, Pembuatan banner dan baliho Masjid, Konsultasi dan jemput ZIS, Penerimaan zakat fitrah dan Pentasharufan.

Untuk Pesantren Ramadhan Dhuafa diikuti oleh 50 orang dari 45 Kelurahan se-Kota Yogyakarta, dengan kegiatan antara lain : kajian jelang buka puasa, buka puasa bersama, kajian tarawih dan subuh, Tadarus Al Qur’an, sahur bersama, Mujahadah pagi. Untuk peserta mendapatkan fasilitas : Shodaqoph Santri, Seragam dan perlengkapan ibadah, paket lebaran, buka puasa dan sahur.

Dalam penutupan tersebut juga disampaikan testimoni oleh tiga orang dari dari profesi yang berbeda, yakni buruh bangunan, pedagang es tebu dan tukang becak. Dalam testimoninya, Pak Sunarno yang berprofesi sebagia penjual es tebu menyatakan, bahwa ia sangat bersyukur diberi kesempatan untuk mengikuti Pesantren Ramadhan Dhuafa, mendapat tambahan ilmu agama, dengan pemateri yang  bagus bahkan ada yang guru besar, mendapat teman baru dari berbagai profesi dan wilayah, mudah-mudahan tahun depan dapat diselenggarakan lagi.

Sementara menurut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, setelah penyerahan paket lebaran, bahwa peserta pesantren telah belajar selama 27 hari, dan banyak belajar tentang ilmu agama, ilmu itu bukan sekedar untuk pengetahuan tapi bagaimana ilmu agama diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Misal dalam beribadah semakin khusyuk karena adanya pemahaman yang lebih mendalam dari ilmu yang dipelajari. Dengan semakin baiknya ibadah harapannya dapat menular pada keluarga, sehingga pelaksanaan ibadah dalam keluarga akan menjadi semakin baik,” kata Heroe.

Setelah keluarga harapannya dapat menjadi contoh di masyarakat dan masyarakat menjadi rajin beribadah. Dengan baiknya ibadah individu, keluarga dan masyarakat akan terbentuk lingkungan yang sehat secara rohani.

Heroe melanjutkan Lingkungan yang sehat secara rohani akan membentuk perilaku lingkungan yang bermanfaat bagi sesama. Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan selesainya pesantren ini bukan berarti selesai ikatan silaturahminya, Namun ikatan silaturahmi akan terus berlanjut dengan hadir dalam setiap pengajian ahad pagi sehingga terbentuk ikatan kekeluargaan antar alumni dalam seangkatan ataupun lintas angkatan dan jamaah Masjid Pangeran Diponeghoro pada umumnya.

“Melalui Ikatan silaturahmi ini akan terbina jejaring kekeluargaan bahkan perekonomian melalui keberdayaan ekonomi keluarga yang bertumnpu pada komunitas. Maksudnya adalah produk rumah tangga atau jasa yang dihasilkan oleh peserta pesantren dapat dijual dalam komunitas jamaah masjid. Bukankah Silaturahmi itu dapat memperpanjang usia dan rejeki,” jelasnya.

“Mudah-mudahan apa yang kita upayakan bersama ini mendapat Ridho Alloh SWT dan menuntun kita untuk lebih meningkatkan ibadah kita baik Hablu minalloh maupun hablu minnas menuju derajad ketaqwaan yang lebih tinggi dan manfaat yang lebih banyak untuki masyarakat, aamiin,” imbuhnya. (Oni)

Besar!(965)