Lokasi Anda saat ini adalah:Harum Energy > IKN
Dinbud Kota Yogya Selenggarakan Wayang Sejarah ''Amanat 5 September''
Harum Energy2025-01-21 10:05:01【IKN】4rakyat jam tangan
Perkenalanpg soft demo mahjong ways 2Menyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menyelenggarakan Sosialisasi Nilai Sejarah, yang di tayangkan deng tikus 2d
Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menyelenggarakan Sosialisasi Nilai Sejarah,tikus 2d yang di tayangkan dengan menyaksikan wayang bertemakan "Amanat 5 September'' Minggu (5/9) melalui kanal Youtube. Kegiatan ini sekaligus memperingati peristiwa Amanat 5 September sebagai pengingat pentingnya sejarah dengan nilai-nilai moral yang ada dalam peristiwa tersebut.
Beda dari biasanya sosialisasi ini dikemas dengan menarik dan modern dengan pertunjukkan Wayang Sejarah yang ditayangkan melalui kanal Youtube pukul 19.30 WIB. Peristiwa sejarah tersebut juga dilakukan dengan menghadirkan narasumber ahli yakni Sri Margana Dosen Sejarah UGM, dipandu host Elisa Orcarus serta dalang dari komunitas Wayang Cinema.
'' Peristiwa Amanat 5 September mengajarkan kita sebagai generasi penerus bangsa untuk menghalau sikap-sikap primodial karena kita sudah menjadi satu kesatuan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),'' ungkap Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti.
Saat Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diikrarkan pada 17 Agustus 1945, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan KGPAA Paku Alam VIII menyampaikan ucapan selamat atas kemerdekaan Indonesia. Hal ini disambut positif oleh Presiden Soekarno dengan mengeluarkan Piagam 19 Agustus 1945 untuk kedua pemimpin wilayah Yogyakarta kala itu. Setelah menerima Piagam 19 Agustus 1945 dari Presiden Sukarno, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan KGPAA Paku Alam VIII, memutuskan untuk menanggapi sikap penghargaan dari Presiden Sukarno dengan mengeluarkan Amanat 5 September 1945. Amanat 5 September menjadi bukti pernyataan yang sah bahwa daerah yang saat itu masih terdiri dari Kesultanan Ngayogyakarta dan Paku Alaman kini telah menjadi bagian dari Republik Indonesia dengan nama Daerah Istimewa Yogyakarta.
'' Sejarah bukan sekadar rekaman siklus periode masa lampau, menyelami sejarah akan terhindar dari kehancuran sebuah peradaban. Memahami sejarah, menjadikan peristiwa terdahulu sebagai pelajaran bagi umat manusia, agar tetap menjaga solidaritas dalam kehidupan di dunia," ujarnya.
Sosialisasi sejarah Amanat 5 September ini, adalah mengenalkan tentang peristiwa sejarah yang pernah terjadi di Kota Yogyakarta. " Harapannya selain sebagai upaya literasi sejarah, juga untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelestarian sejarah lokal Kota Yogyakarta,'' jelasnya. (Hes)
Besar!(62)
Artikel sebelumnya: Pemkot Yogya Bakal Galakan Pembentukan Bank Sampah Khusus
Artikel selanjutnya: Urban Farming RW 01 Demangan Bikin Wisatawan Kepincut
Berita terkait
- Baznas Kota Yogya Kampanyekan Gerakan Cinta Zakat
- Kecamatan Danurejan, Gelar Danurejan Expo
- 539 Paket Ramadhan Disalurkan Untuk Penjaga Masjid, Penggali Kubur dan Kaum Rois
- Jelang Duel PSIM JOGJA VS TIMNAS U-23, Walikota Ajak Suporter Jaga Sportivitas
- Tambah Skill Baru Dimasa Pandemi dengan Pelatihan Ecoprint
- Menulusuri Kemegahan Istana Negara Gedung Agung Yogyakarta
- Ribuan Pecinta Sepeda Lipat Ikuti JI50K
- Wawali Lepas Kirab Budaya Unduh-Unduh
- Workshop Penyusunan LPPD Sajikan Laporan Terstruktur dan Berkualitas
- Wahyu Kirto Laksono Raih Hadiah Hut Jogja 58
Berita hangat
Rekomendasi berita
Generasi unggul sehat lahir batin
539 Paket Ramadhan Disalurkan Untuk Penjaga Masjid, Penggali Kubur dan Kaum Rois
Program Unggulan Hantarkan Tegal Panggung Melaju Ke Tingkat Provinsi Lomba Kelurahan
Pemkot Yogya Tawarkan 6.645 Lowongan Kerja
Warga Sorosutan Jadikan Pekarangan Sumber Pangan
Sekda Kota tandatangani MOU Geospasial
Walikota Yogyakarta: Suporter Rukun, PSIM Juara
Wawali Himbau Agar Masyarakat Tukar Uang di Lembaga Resmi