Lokasi Anda saat ini adalah:Harum Energy > Tekno
Pemkot Pastikan Ketersediaan Pangan Aman untuk Idul Adha
Harum Energy2025-04-18 12:43:56【Tekno】8rakyat jam tangan
Perkenalanarti mimpi dikejar babi menurut primbon jawaMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan ketersediaan bahan pangan aman untuk menghadapi Hari Raya Idul ozzo gaming slot
Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan ketersediaan bahan pangan aman untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha tahun 2022. Masyarakat tidak perlu khawatir karena ketersediaan pangan di Kota Yogyakarta mencukupi. Termasuk ternak sapi,ozzo gaming slot kambing dan domba untuk hewan kurban juga diawasi agar aman, terutama terkait wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Menurut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Yogyakarta Kadri Renggono berdasarkan laporan informasi Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta dari sisi ketersediaan dan pasokan bahan pangan relatif lancar. Termasuk daging sapi, meskipun harga tinggi sekitar Rp 130 ribu/kilogram untuk kualitas bagus.
“Kota Yogyakarta unik, kita tidak berproduksi. Ada Lorong sayur hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau tetangga. Sifatnya massal kami tidak punya sehingga bagi kami yang penting adalah distribusinya,” kata Kadri, saat pertemuan dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY terkait ketersediaan bahan pokok dan hewan kurban di Taman Pintar, Kamis (23/6/2022).
Berdasarkan data Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta ketersediaan pangan mencukupi dari kebutuhan di Kota Yogyakarta. Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta mencatat ketersediaan rata-rata mingguan beras 10.887,59 ton sedangkan kebutuhan rata-rata mingguan 650,16 ton. Harga beras Rp 11.000/kg dengan pasokan dari Bantul, Sleman dan Klaten. Untuk telur ayam ketersediaan rata-rata mingguan 547,59 ton dan kebutuhan rata-rata mingguan 410,69 ton dengan harga telur Rp 28.000/kg pasokan dari Sleman dan Bantul.
Sedangkan minyak goreng ketersediaan rata-rata mingguan 256,24 ton dan kebutuhan rata-rata mingguan 153,74. Harga minyak goreng curah Rp 15.500/kg dan minyak goreng kemasan Rp 22.500-Rp 24.000/liter dengan pasokan dari Semarang dan Surabaya. Untuk cabai ketersediaan rata-rata mingguan 21,23 ton dan kebutuhan rata-rata mingguan 15,92 ton dengan harga Rp 80.000/kg pasokan dari Kulonprogo, Bantul dan Magelang.
“Bisa dipastikan stok (pangan) di Yogya cukup dan harga stabil. Kondisi stabil tinggi diprediksi masih akan terus terjadi karena bersamaan penerimaan mahasiswa baru dan masuk liburan sekolah sehingga Kota Yogyakarta akan kedatangan wisatawan.Ini menjadi perhatian kami untuk melakukan pemantauan terus menerus,” terang Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani
Dia menyebut saat ini sudah masuk pasokan cabai kering dari India yang didistribusikan di Pasar Beringharjo. Cabai kering India sekitar 1 kg setara dengan 4 kg cabai segar dijual seharga Rp 90 ribu. Dia menyampaikan konsumen biasanya adalah rumah makan padang dan distribusikan dari Pasar Beringharjo dikirim ke Padang. Keberadaannya akan dipantau lebih lanjut bersama dinas terkait untuk keamanan pangannya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Suyana menyatakan sudah memantau kondisi hewan ternak di Kota Yogyakarta dan tidak ada temuan kasus PMK sampai sekarang. Pemantauan juga dilakukan pada penjualan hewan kurban di pasar tiban atau dadakan. Dia menyatakan ketersediaan ternak di Kota Yogyakarta yang siap dijual ada sekitar 26 ekor sapi serta sekitar 280 ekor domba dan kambing. Kebutuhan lainya harus dari luar Yogyakarta dengan syarat yang yang harus dipenuhi.
“Kami juga memperketat. Sebenarnya syarat Surat Keterangan Kesehatan Hewan itu wajib untuk hewan bergerak dari satu kota ke kota lain baik di masa ada PMK atau tidak. Kami juga mengimbau masyarakat membeli hewan kurban dari petani sekitar untuk meminimalisir risiko,” papar Suyana,
Sedangkan Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Pemda DIY Yuna Pancawati mengatakan pertemuan itu untuk mendapatkan informasi terkait ketersediaan bahan pokok dan hewan kurban terkait PMK. Dari hasil pantauan TPID DIY sebagian harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan tapi dalam ambang batas normal. Pihaknya juga melakukan monitoring dan evaluasi terkait PMK di sebagian pasar hewan dan tempat pemotongan hewan.
“Pasokan ternak khusus untuk Idul Adha dari Jawa Tengah dan Bali untuk mengantisipasi berkurangnya pasokan dari Jawa Timur karena PMK awalnya dari Jawa Timur. Di DIY kalau kekurangan, ada pasokan dari Jawa Tengah dan Bali tentunya harus melalui proses dan ketentuan seperti harus mendapatkan sertifikasi kesehatan hewan dari Balai Besar Veteriner,” tandas Yuna. (Tri)
Besar!(12)
Artikel sebelumnya: Pemkot Yogya Gencarkan Vaksinasi Hasil Penyisiran Data
Artikel selanjutnya: Kelurahan Patehan Gelar Simulasi Upacara Adat Tetesan dan Taraban
Berita terkait
- Lomba Bersih Pasar, Tingkatkan Kesadaran Pedagang Untuk Jaga Kebersihan Pasar
- Jogja Spoor Festival Ajak Pengunjung Nikmati Wisata Sejarah Hingga Kuliner
- Pemkot Yogya Terima Apresiasi Penyelenggaraan Seman Widjojo Cup XX
- Deteksi Dini HIV/AIDS Harapan Hidup Penderita Makin Tinggi
- Pernah Dihadiri Bangsawan Uni Soviet, Foto Peringatan HUT Yogyakarta ke-200 Dipamerkan ke Publik
- Pasar Prawirotaman Terbaik Kedua Pasar Pangan Berbasis Komunitas Tingkat Nasional
- Sambang Warga Berikan Tanda Kasih untuk Satlinmas
- Hari Kontrasepsi Sedunia, Pemkot Targetkan 1.554 KB Gratis
- 409 Marbot Masjid Terima Bantuan
- Salep Limbah Cangkang Telur Karya Siswa SMP 5 Yogya Juara OPSI
Berita hangat
Rekomendasi berita
DPMPPA Bekali Anak Untuk Berani Menjadi Pelopor dan Pelapor
Putus Mata Rantai TBC Melalui Deteksi Dini
351 Jamaah Haji Kota Yogya Tiba, Disambut Haru Keluarga
Mengabdi Selama 40 Tahun, Riyati Terharu Ikuti Wisuda Calon Purna Tugas
Pemkot Yogya Serahkan 201 Sprayer Elektrik
KORPRI Kabupaten Semarang Studi Tiru Penguatan Kepengurusan di Kota Yogya
Pemkot Yogya Beri Apresiasi Kepada 20 Pelestari Bangunan Cagar Budaya
UPT Logam Yogya Siap Dampingi IKM Berkembang dengan Kebijakan TKDN