Lokasi Anda saat ini adalah:Harum Energy > Bola

Kreativitas Ala Warga Terban

Harum Energy2024-12-09 00:29:59【Bola】4rakyat jam tangan

Perkenalanpengeluaran sydney sgp hkMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Sudah satu tahun pandemi Covid-19 melanda negeri ini, imbasnya hampir seluruh sektor terdampak, tak puncak4d

Sudah satu tahun pandemi Covid-19 melanda negeri ini,puncak4d imbasnya hampir seluruh sektor terdampak, tak hanya kesehatan, sektor ekonomi pun juga mengalami dampak serius akibat pandemi Covid-19.

Dampak tersebut juga dirasakan oleh warga masyarakat Kelurahan Terban, Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta, akibat pandemi Covid-19 banyak warga Terban yang kehilangan pekerjaannya.

Warga pun dituntut lebih kreatif agar tetap bisa bertahan dalam masa pandemi ini, untuk itu warga Kelurahan Terban membentuk Combat (comunitas betta Terban).

Salah satu anggota Combat, Dimas Widyananda menceritakan jika Combat merupakan suatu wadah untuk menampung warga yang terpuruk akibat pandemi Covid-19

Selain itu, katanya, komunitas ini berangkat dari warga masyarakat Terban yang mayoritas penyuka ikan hias maka muncullah ide untuk pembiakan dan pembesaran ikan tersebut.

"Komunitas ini terbentuk karena warga Terban banyak yang kehilangan pekerjaannya, lalu mereka melihat bahwa budidaya ikan hias ini sangat potensial untuk bisa menggerakan perekonomian masyarakat, maka mulailah pembiakan dan pembesaran ikan hias ini dilakukan warga dan alhamdulillah bisa berkembang dan sudah bisa dipasarkan," bebernya saat ditemui belum lama ini.

Dipilihnya ikan betta karena di masa pandemi, ikan tersebut justru mulai terlihat peningkatan permintaan dari masyarakat.

“ikan ini sekarang tengah naik daun, mulai ramai pada bulan ketiga pandemi, seiring berjalannya waktu semakin tidak bisa dibendung pergerakannya,” tambahnya.

Dalam pemasarannya ia mengaku tak menemui kesulitan, karena dipasarkan melalui media sosial sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat dijangkau.

Dimas menjelaskan merawat dan mengembangbiakkan ikan betta tidak begitu sulit, untuk perawatan dua hari sekali setidaknya betta diberikan makan seperti  cacing sutra, cacing darah, jentik nyamuk, atau kutu Air. "Kemudian untuk penggantian air setidaknya dilakukan satu pekan sekali," ujarnya.

Sementara untuk pengembangbiakan juga tidak sulit, karena hanya tinggal memasukkan pejantan terlebih dulu, biasanya satu hari untuk membuat gelembung.

"Kemudian setelah itu dimasukkan ikan betina, biasanya ikan akan bertelur dalam waktu tiga hari. Setelah itu betina diambil, dibiarkan hanya ada yang jantan. Anakan cupang tersebut biasanya diberi makan kutu air,” bebernya.

Menurut dia, keberhasilan pengembangbiakan ikan cupang ditentukan oleh ketelatenan dalam mengurus burayak atau ikan cupang anakan pada usia 4 - 14 hari pertama.

"Usia itu burayak berada di masa kritis. Harus telaten. Jika gagal, maka gagal semua," ungkap dia.

Dalam sehari, apabila ketersediaan ikan ada, rata-rata Dimas bisa menjual 10 - 20 ekor. Saat disinggung soal harganya, ia mengaku jika harga betta miliknya berkisar antara Rp 30 ribu hingga jutaan.

"Harga tersebut merujuk untuk ikan betta hias dengan spesies Avatar Cooper Gold dan Avatar Gordon, dua spesies tersebut saat ini sedang laku di pasaran dan banyak dicari oleh penggemarnya," ujarnya.

Sementara untuk menghemat pengeluaran dalam permakanan betta tersebut, para anggota komunitas ini pun juga membudiyakannya cacing sutera dan kutu air.

"Selain untuk sendiri, cacing sutera dan kutu air ini juga bisa kami jual ke orang lain juga, mengingat kedua hewan sangat dicari para pemelihara ikan hias," bebernya.

Dimas dan anggota Combat yang lain akan terus berupaya meningkatkan kapasitas budidaya ikan betta, seiring permintaan di pasaran yang kian tinggi. (Han)

Besar!(95478)