Lokasi Anda saat ini adalah:Harum Energy > News

Masjid Baiturrahman Jadi Pilot Project MRA di Kota Yogyakarta

Harum Energy2024-10-10 16:43:48【News】5rakyat jam tangan

Perkenalanrumus hk jitu 100 persenMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berkomitmen untuk mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai kota sukses 303

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berkomitmen untuk mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai kota ramah anak. Salah satunya dengan meluncurkan Masjid Ramah Anak (MRA).

Kali ini yang menjadi pilot project adalah Masjid Baiturrahman yang berada di kampung Mergangsan Kidul,sukses 303 Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta.

Untuk diketahui, MRA dimaksudkan untuk mewujudkan satuan masjid sebagai ruang publik untuk beribadah yang dapat menjadi salah satu alternatif untuk dikembangkan menjadi tempat anak-anak berkumpul, melakukan kegiatan positif, inovatif, kreatif dan rekreatif yang aman dan nyaman, dengan dukungan orangtua dan lingkungannya.

Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan ada sejumlah kriteria sebuah masjid dapat dijadikan sebagai (MRA) diantaranya adalah takmir atau sumberdaya masjid mendapat pelatihan terkait Konvensi Hak-hak Anak (KHA) dan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM).

Selain itu, lanjutnya, di masjid juga harus terdapat sarana dan prasarana pendukung yang berpihak pada anak dan inklusif untuk difabel.

"Kriteria lainnya, di masjid ada tempat kreativitas anak dan ada sarana partisipasi anak dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan," katanya di lokasi, Selasa (1/6/2021).

Pihaknya mengungkapkan jika masjid sudah semestinya menjadi salah satu tempat untuk membentuk karakter anak.

"Masjid juga harus terdapat sarana untuk memfasilitasi anak agar bisa melakukan kegiatan di masjid tanpa mengganggu para jamaah yang beribadah," jelasnya.

Menurutnya anggapan anak sering membuat gaduh dan mengganggu kekhusyukan jamaah masjid harus dihilangkan.

"Sering kali ada jamaah atau pengurus takmir yang secara terang-terangan melarang anak untuk ikut sholat berjamaah di masjid. Kedepan ini tidak perlu lagi terjadi. Masjid harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi anak-anak," ucapnya.

Dukungan semua pihak seperti Takmir dan Tokoh Masyarakat sangat menentukan keberlangsungan MRA.

"Diharapkan masjid tidak hanya nyaman bagi orang dewasa untuk beribadah, namun juga nyaman bagi anak", katanya.

Sementara itu sekretaris Takmir Masjid Baiturrahman, Abdul Razaq mengatakan seluruh Takmir dan jemaah Masjid Baiturrahman menyambut baik dan berkomitmen dalam pelaksanaan Masjid Ramah Anak.

"Masjid Baiturrahman sejalan dengan program takmir. Selain itu, juga disinergikan dengan Kampung Ramah Anak (KRA).

Menurutnya dunia anak adalah dunia bermain, sehingga kegembiraan mereka adalah saat bermain, di manapun mereka berada, termasuk saat mereka berada di masjid. (Han)

Besar!(11)