Lokasi Anda saat ini adalah:Harum Energy > Pemilu
Kasus Pneumonia di Yogya Masih Terkendali, Warga Diimbau Tetap Waspada
Harum Energy2024-11-10 02:55:39【Pemilu】2rakyat jam tangan
Perkenalanrumus hk jitu 100 persenMenyediakan konten berita menarik dalam dan luar negeri yang komprehensif,UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat tidak panik dengan adanya penyakit pneum tombstone rip slot demo
UMBULHARJO- Pemerintah Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat tidak panik dengan adanya penyakit pneumonia yang meningkat di Tiongkok. Sampai kini kasus penyakit pneumonia di Kota Yogyakarta masih terkendali. Meski demikian Pemkot Yogyakarta tetap mengajak masyarakat untuk mewaspadai potensi peningkatan pneumonia dan mencegahnya.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta,tombstone rip slot demo Singgih Raharjo mengatakan berkaitan dengan peningkatan pneumonia di Tiongkok disebut Menteri Kesehatan bukan virus baru dan berbeda dengan Covid-19. “Masyarakat Yogyakarta tidak usah panik tapi kita waspada,” kata Singgih dalam jumpa pers di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (8/12/2023).
Menurutnya kewaspadaan masyarakat terhadap pneumonia dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat. Termasuk kebiasaan saat pandemi Covid-19 dapat diteruskan seperti rajin mencuci tangan dengan sabu. Apabila tubuh dalam kondisi tidak sehat dianjurkan menggunakan masker. “Ini adalah bentuk dari kewaspadaan kita,” ujarnya.
Pihaknya juga meminta Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk melakukan edukasi terkait penyakit pneumonia ke masyarakat melalui sosial media. Termasuk upaya pencegahan-pencegahan yang dapat dilakukan. Masyarakat juga diimbau memeriksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan jika mengalami gejala pneumonia.
“Kalau masyarakat merasakan gejala-gejala yang mirip-mirip (pneumonia) maka segeralah menjangkau fasilitas kesehatan terdekat. Bisa puskesmas dan rumah sakit daerah. Puskesmas di Yogya sudah terakreditasi paripurna jadi saya kira sangat bisa melayani masyarakat,” terang Singgih.
Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah menyampaikan penyakit pneumonia adalah bagian dari infeksi saluran pernafasan akut (Ispa) yaitu ispa bawah yang sudah menginfeksi jaringan paru-paru. Pneumonia bisa disebab oleh infeksi bakteri, virus dan jamur. Pada kasus pneumonia di Tiongkok disebabkan oleh bakteri mycoplasma pneumoniae. Pneumonia banyak terjadi pada usia anak.
Lana menegaskan Pemkot Yogyakarta sudah menerapkan sistem kewaspadaan dini dan respon (SKDR). Di mana penyakit-penyakit yang potensial wabah dilaporkan melalui laporan mingguan oleh seluruh puskesmas dan rumah sakit.
“Pemantauan selama minggu ke-47 atau 48 sampai minggu lalu tidak ditemukan peningkatan kasus pneumonia secara signifikan. Artinya relatif masih terkendali untuk di Kota Yogyakarta,” tambah Lana.
Dia menyebut berdasarkan laporan data di SKDR sejak minggu pertama awal Januari sampai minggu ke-47 tahun 2023 dari RSUD Yogya ada 156 kasus pneumonia. Sedangkan di puskesmas yang paling banyak di Puskesmas Kotagede I ada 119 kasus pneumonia. Lalu diikuti Puskesmas Mergangsan 95 kasus, dan Ngampilan 90 kasus. Jumlah kasus itu masih relatif sama dengan periode tahun lalu, sehingga masih stabil.
“Kebanyakan pneumonia di Yogya masih kategori sedang sehingga tidak memerlukan rawat inap. Mayoritas dapat diobati dengan rawat jalan. Obat-obatan untuk Ispa secara umum di rumah sakit dan puskesmas sudah tersedia,” tuturnya.
Dia menjelaskan gejala awal pneumonia adalah muncul ingus, batuk, demam dan nyeri menelan. Adapun ciri khas pneumonia adalah sesak napas atau napas pendek karena sudah menyerang ke jaringan paru-paru. Selain itu ada penarikan dinding dada untuk bernapas lebih banyak. Pencegahannya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menggunakan masker karena pneumonia menyebar melalui droplet.
“Yang penting pada anak-anak bayi mendapatkan imunisasi. Salah satunya imunisasi PCV itu untuk mencegah pneumonia pada bayi. Imunisasi PCV pada usia satu bulan, tiga bulan dan 12 bulan. Lalu ditambah pentavalen. Masyarakat yang punya anak-anak bayi jangan sampai lupa atau terlewat,” pungkas Lana.(Tri)
Besar!(8325)
Artikel sebelumnya: Nasiyar PSM Berprestasi Kota Yogya, Kerja Ikhlas Menebar Kebaikan
Artikel selanjutnya: Kelola Sampah Residu Plastik Lewat ‘Mbah Dirjo Resik’
Berita terkait
- Penjabat Walikota Fokus Lanjutkan Pembangunan Kota Yogya
- Gowes Dodolan Kampung Kunjungi Perajin Miniatur
- Antisipasi Bencana, Kemantren Wirobrajan Gelar Apel Siaga
- Wakaf Uang Sejahterakan Warga Terdampak Covid-19
- Pawai Budaya, Pentas Seni dan Gebyar UMKM, meriahkan HUT Kota di Mergangsan
- Cara Unik Pedagang Pasar Kota Yogya Belajar Keuangan dan Keragaman Batik
- PPID Kota Yogya Masuk Tiga Besar Penilaian Keterbukaan Informasi 2022
- Paguyuban Jemparingan Hantu Maut 1948 Kuatkan Nilai Budaya Yogya
- Sri Sultan Hamengku Buwono X : Legowo saling memaafkan untuk NKRI
- Wawali Imbau Agar Masyarakat Segera Lakukan Vaksinasi Booster
Berita hangat
Rekomendasi berita
Wujudkan Tata Kelola Keuangan Daerah yang Tertib, Efisien dan Efektif
Nyadran dan Apeman Tradisi Masyarakat Jelang Puasa
Wujudkan Satu Data Indonesia yang Valid dan Mudah Diakses
Pengajuan Dispensasi Nikah di Yogya Menurun
38 Anggota Paskibraka Kota Yogyakarta Dikukuhkan
Jaga Stabilitas Ketersediaan LPG Bersubsidi di Yogya
Kampung Mrican Jaya Wujudkan Nyaman Huni Berlandaskan Keimanan
Momentum Harhubnas 2022 Dorong Sektor Perhubungan untuk Pembangunan Ekonomi